Senin, 24 Mei 2010

Hilangnya keraton Kerajaan demak

Kerajaan demak merupakan kerajaan islam pertama dan terbesar di indonesia.
tapi sekarang, kerajaan demak seperti ditelan bumi dan hanya meninggalkan situs masjid beserta isinya.
Jadi dimanakah sejatinya situs keraton demak berada?.
Photobucket

Nah ini ada sedikit info tentang keberadaan keraton.
SEJARAH mencatat pada abad
XV hinggga XVI terdapat
kerajaan besar yang berpusat
di Demak dengan rajanya,
Sultan Fatah.
Situs yang
tertinggal, seperti Masjid
Agung Demak menjadi
buktinya.

Tetapi, muncul
pertanyaan dimanakah
sebenarnya letak Keraton
Demak itu?
Pertanyaan itu menjadi
wacana yang selalu
diperbincangkan dan belum
ada yang menemukan
jawabannya.
Padahal,
berbagai penelitihan telah
dilakukan.
Bukan hanya oleh
akademisi, peneliti, arkeolog,
tetapi juga mereka yang
memiliki minat dan
keingintahuan menapak jejak
kerajaan Demak.

Hasilnya, banyak pihak yang
memiliki pandangan berbeda
tentang posisi yang pasti letak
keraton itu. Persoalan
tersebut menjadi bahan kajian
menarik dalam seminar
bertema ’’Mengungkap Silsilah
dan Situs Kerajaan Demak’’
yang diadakan LSM Gelora di
aula Gedung DPRD Demak.

Tampil sebagai pembicara
Prof Dr Wasino M Hum (guru
besar sejarah Unnes) Prof Dr
H A Sutarmadi ((UIN Syarif
Hidayatullah), Drs H Masrun
M Nor MH, Triyanto
Triwikromo (Redaktur Suara
Merdeka) dan R Sumito Joyo
Kusumo.
Prof Wasino
mengungkapkan, runtuhnya
kerajaan Demak terjadi
beberapa waktu setelah
wafatnya Sultan Trenggono.

Saat itu, terjadi konflik
keluarga.

Situsnya Hilang
Mengenai letak Keraton
Demak, dia mengatakan, situs
yang tinggal reruntuhan itu
dihancurkan oleh
pemerintahan Belanda pada
masa Gubernur Jenderal
Daendels.
Posisi keraton
dipakai untuk jalan dari arah
Semarang hingga ke Demak.

’’ Posisi situs kerajaan itu
berada di sebelah alun-alun
Demak yang sekarang menjadi
jalan raya.
Situs tersebut telah
hancur sejalan dengan
perkembangan jalan daendels
yang telah merobohkan bekas
keraton.
’’
Bekas istana semakin hilang
pada akhir abad ke XIX,
bertepatan dengan
pembuatan jalur kereta api
Semarang-Juwana melalui
Demak.
Pembuatan jalur
kereta api tepat melalui pusat
kerajaan (keraton) Demak.

’’ Jadi situs bangunan kerajaan
Demak ini kemungkinan sudah
hilang, ’’ katanya.

Masrum M Noor mengatakan,
telah banyak rekomendasi
yang disampaikan para penulis
sejarah Demak tentang letak
keraton Kesultanan Demak.
Di
antaranya, hasil penelitian
IAIN Walisongo tahun 1975
yang merekomendasikan ada
tiga kemungkinan letak
istananya.
Yakni, di sekitar
stasiun kereta api sebagai
rumah Sultan Fatah.

Sedangkan, keratonnya
beradai di Lembaga
Pemasyarakatan atau
lokasinya berhadapan dengan
Masjid Agung Demak.

Hasil penelitian Fakultas
Sastra Undip tahun 1994-1995
menyebutkan, lokasi paling
relevan itu di sebelah selatan
alun-alun menghadap ke utara
yang oleh masyarakat
disebutkan setinggil.

Hasil penelitian tim pencari
pusat dan tata letak
pemerintahan kerajanaan
Islam menyebutkan hasil tes
geolistrik atau pemetaan
wilayah melalui udara, posisi
kerajaan berada di lahan yang
kini dipergunakan untuk
kantor Kejaksaan Negeri.
Di
situ juga pernah ditemukan
keramik-keramik keraton.
R
Sumito Joyo Kusumo
mengatakan, tepat keraton
berada di tanah yang dipakai
untuk SMPN 2 Demak.

Persoalan sejarah Demak
yang masih simpang siur,
menurut Triyanto Triwikromo
agaknya akan menyulitkan
dalam mencari bekar keraton.

Karenanya perlu dilakukan
penelitian arkelogis, historis,
geologis dan geografis guna
mengungkap misteri tersebut.
’’Termasuk juga perlu
penelitian kultural, politis dan
ekonomis untuk menyatakan
lokasi keraton, ’’ terangnya.
Meskipun masih diperdebatkan dan perlu banyak penelitian.tapi sedikitnya dapat menjadi gambaran tentang letak dan akibat hilangnya situs keraton demak.