Minggu, 31 Januari 2010

SEJARAH PEMBANGUNAN MASJID AGUNG DEMAK

PhotobucketJika kita berkunjung ke kab.Demak tak lengkap rasanya jika kita tidak berkunjung ke masjid agung demak yang merupakan masjid yang paling bersejarah dalam perkembangan islam di pulau jawa.
Berikut saya akan mengulas sejarah pembangunan masjid demak yang saya kutip dari berbagai sumber.
Masjid Agung Demak
merupakan masjid tertua di
Pulau Jawa, didirikan Wali
Sembilan atau Wali Songo.
Lokasi Masjid berada di pusat
kota Demak, berjarak + 26 km
dari Kota Semarang, + 25 km
dari Kabupaten Kudus, dan +
35 km dari Kabupaten Jepara.
Masjid ini merupakan cikal
bakal berdirinya kerajaan
Glagahwangi Bintoro Demak.
Struktur bangunan masjid
mempunyai nilai historis seni
bangun arsitektur tradisional
khas Indonesia. Wujudnya
megah, anggun, indah,
karismatik, mempesona dan
berwibawa. Kini Masjid Agung
Demak difungsikan sebagai
tempat peribadatan dan
ziarah.
Penampilan atap limas
piramida masjid ini
menunjukkan Aqidah
Islamiyah yang terdiri dari tiga
bagian ; (1) Iman, (2) Islam,
dan (3) Ihsan. Di Masjid ini
juga terdapat “Pintu Bledeg”,
bertuliskan “Condro
Sengkolo”, yang berbunyi
Nogo Mulat Saliro Wani,
dengan makna tahun 1388
Saka atau 1466 M, atau 887 H.
Raden Fattah
bersama Wali
Songo mendirikan
Masjid Maha karya
abadi yang
karismatik ini
dengan memberi prasasti
bergambar bulus. Ini
merupakan Condro Sengkolo
Memet, dengan arti Sariro
Sunyi Kiblating Gusti yang
bermakna tahun 1401 Saka.
Gambar bulus terdiri dari
kepala yang berarti angka 1
( satu ), kaki 4 berarti angka 4
( empat ), badan bulus berarti
angka 0 ( nol ), ekor bulus
berarti angka 1 ( satu ). Bisa
disimpulkan, Masjid Agung
Demak berdiri pada tahun
1401 Saka.
Soko
Majapahit ,
tiang ini
berjumlah
delapan
buah
terletak di serambi masjid.
Benda purbakala hadiah dari
Prabu Brawijaya V Raden
Kertabumi ini diberikan
kepada Raden Fattah ketika
menjadi Adipati Notoprojo di
Glagahwangi Bintoro Demak
1475 M.
Pawestren, merupakan
bangunan yang khusus dibuat
untuk sholat jama’ah wanita.
Dibuat menggunakan
konstruksi kayu jati, dengan
bentuk atap limasan berupa
sirap ( genteng dari kayu )
kayu jati. Bangunan ini
ditopang 8 tiang penyangga, di
mana 4 diantaranya berhias
ukiran motif Majapahit. Luas
lantai yang membujur ke
kiblat berukuran 15 x 7,30 m.
Pawestren ini dibuat pada
zaman K.R.M.A.Arya
Purbaningrat, tercermin dari
bentuk dan motif ukiran
Maksurah atau Kholwat yang
menerakan tahun 1866 M.
Surya
Majapahit ,
merupakan
gambar
hiasan segi 8
yang sangat
populer pada masa Majapahit.
Para ahli purbakala
menafsirkan gambar ini
sebagai lambang Kerajaan
Majapahit. Surya Majapahit di
Masjid Agung Demak dibuat
pada tahun 1401 tahun Saka,
atau 1479 M.
Maksurah , merupakan
artefak bangunan berukir
peninggalan masa lampau
yang memiliki nilai estetika
unik dan indah. Karya seni ini
mendominasi keindahan ruang
dalam masjid. Artefak
Maksurah didalamnya
berukirkan tulisan arab yang
intinya memulyakan ke-Esa-an
Tuhan Allah SWT. Prasasti di
dalam Maksurah menyebut
angka tahun 1287 H atau 1866
M, di mana saat itu Adipati
Demak dijabat oleh K.R.M.A.
Aryo Purbaningrat.
Pintu
Bledheg,
pintu yang
konon
diyakini
mampu
menangkal
petir ini
merupakan
ciptaan Ki
Ageng Selo pada zaman Wali.
Peninggalan ini merupakan
prasasti “Condro Sengkolo”
yang berbunyi Nogo Mulat
Saliro Wani, bermakna tahun
1388 Saka atau 1466 M, atau
887 H.
Mihrab atau tempat
pengimaman, didalamnya
terdapat hiasan gambar bulus
yang merupakan prasasti
“Condro Sengkolo”. Prasasti
ini memiliki arti“Sariro Sunyi
Kiblating Gusti”, bermakna
tahun 1401 Saka atau 1479 M
(hasil perumusan Ijtihad). Di
depan Mihrab sebelah kanan
terdapat mimbar untuk
khotbah. Benda arkeolog ini
dikenal dengan sebutan
Dampar Kencono warisan dari
Majapahit.
Dampar Kencana , benda
arkeologi ini merupakan
peninggalan Majapahit abad
XV, sebagai hadiah untuk
Raden Fattah Sultan Demak I
dari ayahanda Prabu
Brawijaya ke V Raden
Kertabumi. Semenjak tahta
Kasultanan Demak dipimpin
Raden Trenggono 1521 – 1560
M, secara universal wilayah
Nusantara menyatu dan
masyhur, seolah mengulang
kejayaan Patih Gajah Mada.
Soko
Tatal /
Soko Guru
yang
berjumlah
4 ini
merupakan
tiang
utama
penyangga
kerangka
atap masjid yang bersusun
tiga. Masing-masing soko guru
memiliki tinggi 1630 cm.
Formasi tata letak empat soko
guru dipancangkan pada
empat penjuru mata angin.
Yang berada di barat laut
didirikan Sunan Bonang, di
barat daya karya Sunan
Gunung Jati, di bagian
tenggara buatan Sunan
Ampel, dan yang berdiri di
timur laut karya Sunan
Kalijaga Demak. Masyarakat
menamakan tiang buatan
Sunan Kalijaga ini sebagai
Soko Tatal.
Situs Kolam Wudlu . Situs ini
dibangun mengiringi awal
berdirinya Masjid Agung
Demak sebagai tempat untuk
berwudlu. Hingga sekarang
situs kolam ini masih berada
di tempatnya meskipun sudah
tidak dipergunakan lagi.
Menara, bangunan sebagai
tempat adzan ini didirikan
dengan konstruksi baja.
Pemilihan konstruksi baja
sekaligus menjawab tuntutan
modernisasi abad XX.
Pembangunan menara
diprakarsai para ulama,
seperti KH.Abdurrohman
(Penghulu Masjid Agung
Demak), R.Danoewijoto,
H.Moh Taslim, H.Aboebakar,
dan H.Moechsin.
Hingga saat ini masjid agung demak telah mengalami beberapa tahap pemugaran.
Hal ini dilakukan mengingat beberapa bagian masjid sudah lapuk termakan usia. sehingga situs sejarah ini dapat di nikmati oleh anak cucu kita.

Jumat, 29 Januari 2010

SUNAN KALIJAGA

Photobucket
Jika pada postingan sebelumnya saya membahas sejarah kota demak, kali ini saya akan menceritakan salah satu wali asli keturunan tanah jawa, Dialah “wali” yang namanya
paling banyak disebut
masyarakat Jawa. Ia lahir
sekitar tahun 1450 Masehi.
Ayahnya adalah Arya
Wilatikta, Adipati Tuban -
keturunan dari tokoh
pemberontak Majapahit,
Ronggolawe. Masa itu, Arya
Wilatikta diperkirakan telah
menganut Islam
Nama kecil Sunan Kalijaga
adalah Raden Said. Ia juga
memiliki sejumlah nama
panggilan seperti Lokajaya,
Syekh Malaya, Pangeran
Tuban atau Raden
Abdurrahman.Terdapat
beragam versi menyangkut
asal-usul nama Kalijaga yang
disandangnya.
Masyarakat Cirebon
berpendapat bahwa nama itu
berasal dari dusun Kalijaga di
Cirebon. Sunan Kalijaga
memang pernah tinggal di
Cirebon dan bersahabat erat
dengan Sunan Gunung Jati.
Kalangan Jawa
mengaitkannya dengan
kesukaan wali ini untuk
berendam (‘kungkum’) di
sungai (kali) atau “jaga kali”.
Namun ada yang menyebut
istilah itu berasal dari bahasa
Arab “qadli dzaqa” yang
menunjuk statusnya sebagai
“ penghulu suci” kesultanan.
Masa hidup Sunan Kalijaga
diperkirakan mencapai lebih
dari 100 tahun. Dengan
demikian ia mengalami masa
akhir kekuasaan Majapahit
(berakhir 1478), Kesultanan
Demak, Kesultanan Cirebon
dan Banten, bahkan juga
Kerajaan Pajang yang lahir
pada 1546 serta awal
kehadiran Kerajaan Mataram
dibawah pimpinan
Panembahan Senopati. Ia ikut
pula merancang
pembangunan Masjid Agung
Cirebon dan Masjid Agung
Demak. Tiang
“ tatal” (pecahan kayu) yang
merupakan salah satu dari
tiang utama masjid adalah
kreasi Sunan Kalijaga.
Dalam dakwah, ia punya pola
yang sama dengan mentor
sekaligus sahabat dekatnya,
Sunan Bonang. Paham
keagamaannya cenderung
“ sufistik berbasis salaf” -
bukan sufi panteistik
(pemujaan semata). Ia juga
memilih kesenian dan
kebudayaan sebagai sarana
untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada
budaya lokal. Ia berpendapat
bahwa masyarakat akan
menjauh jika diserang
pendiriannya. Maka mereka
harus didekati secara
bertahap: mengikuti sambil
mempengaruhi. Sunan
Kalijaga berkeyakinan jika
Islam sudah dipahami, dengan
sendirinya kebiasaan lama
hilang.
Maka ajaran Sunan Kalijaga
terkesan sinkretis dalam
mengenalkan Islam. Ia
menggunakan seni ukir,
wayang, gamelan, serta seni
suara suluk sebagai sarana
dakwah. Dialah pencipta Baju
takwa, perayaan sekatenan,
grebeg maulud, Layang
Kalimasada, lakon wayang
Petruk Jadi Raja. Lanskap
pusat kota berupa Kraton,
alun-alun dengan dua
beringin serta masjid diyakini
sebagai karya Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut
sangat efektif. Sebagian
besar adipati di Jawa
memeluk Islam melalui Sunan
Kalijaga. Di antaranya adalah
Adipati Padanaran,
Kartasura, Kebumen,
Banyumas, serta Pajang
(sekarang Kotagede – Yogya).
Sunan Kalijaga dimakamkan
di Kadilangu -selatan Demak.sampai sekarangpun makam beliau ramai dikunjungi para peziarah terutama pada malam jum'at kliwon atau kliwonan, masyarakat menyebutnya.

Rabu, 27 Januari 2010

DEMAKKU KOTA SEJARAH

PhotobucketKurang lebih 6 (enam) abad
silam, berdasarkan letak
geografisnya, kawasan yang
bernama Demak ternyata
tidak terletak di pedalaman
yang jaraknya lebih kurang 30
km dari bibir laut Jawa seperti
sekarang ini. Kawasan
tersebut pada waktu itu
berada di dekat Sungai
Tuntang yang sumbernya
berasal dari Rawa Pening.
Geografi kesejarahan
mengenai kawasan Demak
dapat pula dibaca di buku
Dames, yang berjudul “The
Soil of East Central
Java” (1955). Dalam buku
tersebut dijelaskan bahwa
Demak dahulu terletak di tepi
laut, atau lebih tepatnya
berada di tepi Selat
Silugangga yang memisahkan
Pulau Muria dengan Jawa
Tengah.
Mengenai ekologi Demak,
DR.H.J. De Graaf juga menulis
bahwa letak Demak cukup
menguntungkan bagi kegiatan
perdagangan maupun
pertanian. Hal ini disebabkan
karena selat yang ada di
depannya cukup lebar
sehingga perahu dari
Semarang yang akan menuju
Rembang dapat berlayar
dengan bebas melalui Demak.
Namun setelah abad XVII
Selat Muria tidak dapat
dipakai lagi sepanjang tahun
karena pendangkalan.
Tanggal 28 Maret 1503
ditetapkan sebagai hari jadi
Kabupaten Demak. Hal ini
merujuk pada peristiwa
penobatan Raden Patah
menjadi Sultan Bintoro yang
jatuh pada tanggal 12
Rabiulawal atau 12 Mulud
Tahun 1425 Saka
(dikonversikan menjadi 28
Maret 1503).Dalam Babat
Tanah Jawi, tempat yang
bernama Demak berawal dari
Raden Patah diperintahkan
oleh gurunya (Sunan Ampel)
agar merantau ke Barat dan
bermukim di sebuah tempat
yang terlindung hutan/
tanaman Gelagah Wangi
letaknya berada di Muara
Sungai Tuntang yang
sumbernya berada di lereng
Gunung Merbabu (Rawa
Pening).
Menurut Prof. Soetjipto
Wirjosoeprapto, setelah hutan
Gelagah Wangi ditebang dan
didirikan tetrukan
(pemukiman), baru muncul
nama Bintoro yang berasal
dari kata bethoro (bukit suci
bagi penganut agama hindu).
Pada kawasan yang berada di
sekitar muara Sungai Tuntang,
bukit sucinya adalah Gunung
Bethoro (Prawoto) yang
sekarang masuk daerah
Kabupaten Pati.
Menurut beberapa sumber
lain menyebutkan bahwa
nama bintoro diambil dari
nama pohon Bintoro yang dulu
banyak tumbuh di sekitar
hutan Gelagah Wangi. Ciri-ciri
pohon Bintoro mulai dari
batang, daun dan bunganya
mirip dengan pohon kamboja
(apocynaceae), hanya saja
buahnya agak menonjol
seperti buah apel.
Ada beberapa pendapat
mengenai asal nama kota
Demak, diantaranya :
Prof.DR. Hamka menafsirkan
kata Demak berasal dari
bahasa Arab “dama” yang
artinya mata air. Selanjutnya
penulis Sholihin Salam juga
menjelaskan bahwa Demak
berasal dari bahasa Arab
diambil dari kata “dzimaa in”
yang berarti sesuatu yang
mengandung air (rawa-rawa).
Suatu kenyataan bahwa
daerah Demak memang
banyak mengandung air;
Karena banyaknya rawa dan
tanah payau sehingga banyak
tebat (kolam) atau sebangsa
telaga tempat air tertampung.
Catatan : kata delamak dari
bahasa Sansekerta berarti
rawa.
Menurut Prof. Slamet
Mulyono, Demak berasal dari
bahasa Jawa Kuno “damak”,
yang berarti anugerah. Bumi
Bintoro saat itu oleh Prabu
Kertabhumi Brawijaya V
dianugerahkan kepada
putranya R. Patah atas bumi
bekas hutan Gelagah Wangi.
Dasar etimologisnya adalah
Kitab Kekawin Ramayana
yang berbunyi “Wineh Demak
Kapwo Yotho Karamanyo”.
Berasal dari bahasa Arab
“dummu” yang berarti air
mata. Hal ini diibaratkan
sebagai kesusahpayahan para
muslim dan mubaligh dalam
menyiarkan dan
mengembangkan agama islam
saat itu. Sehingga para
mubaligh dan juru dakwah
harus banyak prihatin, tekun
dan selalu menangis (munajat)
kepada Allah SWT memohon
pertolongan dan perlindungan
serta kekuatan.
Demak merupakan
Kasultanan ketiga di
Nusantara atau keempat di
Asia Tenggara. Ibukotanya
Demak yang sekaligus
digunakan sebagai pusat
pemerintahan dan pusat
penyebaran agama Islam yang
diprakarsai oleh para Wali
(Wali Songo). Ketika orang
Portugis datang ke Nusantara,
Majapahit yang agung sudah
tidak ada lagi. Menurut
catatan pada tahun 1515
Kasultanan Bintoro sudah
memiliki wilayah yang luas
dari kawasan induknya ke
barat hingga Cirebon.
Pengaruh Demak terus meluas
hingga meliputi Aceh yang
dipelopori oleh Syeh Maulana
Ishak (Ayah Sunan Giri).
Kemudian Palembang, Jambi,
Bangka yang dipelopori
Adipati Aryo Damar (Ayah Tiri
Raden Patah) yang
berkedudukan di Palembang;
dan beberapa daerah di
Kalimantan Selatan,
Kotawaringin (Kalimantan
Tengah). Menurut hikayat
Banjar diceritakan bahwa
masyarakat Banjar dulu yang
meng-islam-kan adalah
penghulu Demak (Bintoro) dan
yang pertama kali di-islam-
kan adalah Pangeran Natas
Angin yang kelak dimakamkan
di Komplek Pemakaman
Masjid Agung Demak. Di
daerah Nusa Tenggara Barat
perkembangan agama Islam
dipelopori oleh Ki Ageng
Prapen dan Syayid Ali
Murtoko, adik kandung Sunan
Ampel yang berkedudukan di
Bima.
Pada masa Kasultanan Demak
diperintah oleh Sultan
Trenggono, wilayah nusantara
benar-benar dapat
dipersatukan kembali.
Terlebih lagi dengan adanya
Fatahillah, Putera Mahkota
Sultan Samodera Pasai yang
menjadi menantu Raden
Patah. Dialah yang berhasil
mengusir orang-orang
Portugis dari kota Banten dan
berhasil menyatukan kerajaan
Pasundan yang sudah rapuh.
Dengan demikian seluruh
pantai utara Jawa Barat
sampai Panarukan Jawa Timur
(1525-1526) dikuasai oleh
Kasultanan Bintoro.
Sementara itu Kediri takluk
pada tahun 1527 yang
berturut-turut kemudian
diikuti oleh kawasan yang ada
di pedalaman. Sampai
akhirnya Blambangan yang
letaknya berada di pojok
tenggara Jawa Timur
menyerah tahun 1546.
Disinilah Sultan Trenggono
gugur di medan pertempuran
ketika berhadapan dengan
Prabu Udoro (Brawijaya VII).
Bukti sejarah masa kejayaan
Kasultanan Bintoro adalah
Masjid Agung Demak.

Selasa, 26 Januari 2010

PERIKANAN LELE DESA WONOSARI

Desa wonosari merupakan salah satu desa terproduktif dikabupaten demak.Desa tsb
berhasil dengan budidaya
jambu dan lele sehingga
populer disebut ‘’Bule’’
singkatan dari jambu dan lele.
Keberhasilan kampung itu bisa
disaksikan di salah satu stand
Soropadan Agro Expo (SAE) IV
2009, di Sub Terminal Agro
(STA), Desa Soropadan,
Kecamatan Pringsurat,
Kabupaten Temanggung. Nah,
di situ pengunjung bisa
bertanya tentang budidaya
ikan lele dan jambu merah
delima yang rasanya manis.
Kita juga bisa menikmati
kolam lele yang di sekitarnya
terdapat pohon jambu air
yang sudah berbuah. Memang
tak sedetail seperti aslinya di
kampong ‘’Bule’’ tapi minimal
bisa mengispirasi pengunjung
untuk melakukan budidaya
serupa.
Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Demak, Ir Wibowo
MM, mengatakan Desa
Wonosari merupakan desa
rintisan untuk budidaya lele
dan jambu yang terbagi dua
varietas yakni delima dan
citra. ‘’Upaya
memasyarakatkan budidaya
jambu air di Demak diawali
dengan pembagian bibit jambu
delima gratis 1995 lalu. Hingga
akhirnya berkembang
dipadukan pembudidayaan
ikan lele,’’ katanya.
Keberhasilan di Desa
Wonosari, lanjut dia, mulai
tampak pada satu tahun
terakhir ini. Petani tak hanya
mendapatkan hasil ikan lele
saja tapi juga jambu merah
delima dan citra yang ditanam
di sekitar kolam. ‘’Pohon
jambu yang tumbuh di sekitar
kolam rasa buahnya lebih
manis dan pohonnya tumbuh
subur. Pohon itu juga
menopang ekosistem kolam
lele sehingga hasil panennya
lebih bagus,’’ katanya.
Dia mencontohkan, sebelum
ada budidaya jambu dan lele
Desa Wonosari merupakan
salah satu desa tertinggal.
Pendapatan petani masih di
bawah rata-rata, tapi
sekarang mereka
mendapatkan nilai tambah
dari budidaya lele dan jambu.
‘’ Mereka bisa panen lele dan
jambu empat bulan sekali.
Sekarang ini banyak diantara
warga yang pergi haji karena
telah berhasil
membudidayakan lele dan
jambu, ’’ katanya.Photobucket
Dia merinci di desa itu kini
terdapat 1.500 petak kolam
atau seluas 50 hektare dan 4
ribu batang pohon jambu yang
masih produktif. Setiap
harinya mampu menyuplai
kebutuhan ikan di pasaran
rata-rata 5 sampai 7 ton.
Setiap 100 meter persegi
kolam, bisa ditebari 10 ribu
benih bibit ikan lele dan di
atasnya tumbuh minimal
empat pohon jambu. Setiap
empat bulan sekali
menghasilkan delapan kwintal
lele siap jual dan satu pohon
jambu menghasilan
500 hingga 1.000 biji.
Jika dikalkulasi dalam jumlah
uang, ikan lele dijual dengan
harga rata-rata Rp 7.000/Kg
dan jambunya laku sekitar Rp
400 ribu. Jika petani
menggunakan perpaduan
makan ternak lele, pelet dan
ikan rucak (ikan laut curah),
maka
keuntungannya setiap 100
meter persegi sekitar Rp 3
juta padahal sebelumnya
hanya Rp 1 juta saja setiap
panen.
‘’ Dahulu warga Wonosari
termasuk desa miskin tapi
sekarang kesejahteraan
masyarakat meningkat. Untuk
menggeliatkan sektor lain
yang masih berbasis
peternakan lele sekarang ini
baru dirintis pembuatan abon
lele dan kerupuk kulit lele, ’’
katanya.
Menurutnya, setiap kali panen
lele yang besar-besar justru
tak laku, karena itu dibuatlah
produk lain yakni, panggang
lele (lele asap), abon lele dan
kerupuk lele. Sedangkan
bagian kepala lele bisa
dimanfaatkan untuk pupuk
organik.
jadi hasil panen lele yang melimpah tidak di manfaatkan tengkulak untuk memainkan harga dan masyarakat bisa memilih opsi lan untuk hasil panennya.
Inilah gambaran sekilas tentang sektor penunjang perekonomian desa wonosari.

Senin, 25 Januari 2010

TEKNIK BELAJAR GITAR MELODI(khusus pemula)

PhotobucketArtikel ini saya bikin khususnya bagi temen2 yang baru belajar gitar ,tapi yang udah menguasai kunci2 dasarnya dari (A) sampai (G) juga minor hingga mayornya,jadi bagi temen2 yang blom bisa kunci dasarnya harap belajar dulu lewat buku atau dari temen lho.
O.k langsung saja ke TKPnya.
Dalam belajar melodi,yang perlu dipersiapkan adalah:
1.Gitar (kalau ada yang mempunyai 23 blok)
2.tape recorder
3.rokok 1 bungkus (bagi perokok)
4.kopi
Setelah alat dan bahan tersedia barulah kita mulai opsi lanjutan.
Dalam belajar melodi.ada beberapa teknik yang harus kita kuasai.
1.felling,(peka pada nad)
Inilah poin pertama yang harus kita kuasai,asahlah pendengaran kita pada nada2,caranya:cocokkan setiap nada pada blok2 gitar.misalnya:blok keempat dari senar no.5 atau nada C (do),cari nada yang sama dengan nada (do)dari senar 1 hingga senar 6.ulang berkali-kali hingga kita mampu membedakan masing2 nada pada blok tiap2 senar.
2.kelincahan jari
latihlah kelincahan jari kita dengan senam jari tiap pagi atau sebelum latihan,bisa juga dengan bermain melodi asal asalan yang tujuannya untuk adaptasi.
3.menentukan not pada kunci nada.
Artinya kita tentukan petikan not tertentu pada kunci,biasanya petikan tsb ada tiga not.misal:kita gunakan kunci (C) titik notnya adalah =C,G,A titik ini adalah titik yang kita tekan pada jari,juga seterusnya coba praktekkan dengan kunci lain.setelah kita tahu titik notnya barulah kita gunakan felling kita untuk menentukan petikan pertama saat kita menggunakan kunci2 tsb.tapi ingat petikan pertama tidak selalu dengan not yang sama pada kunci, misal: pada kunci C tidak selalu petikan notnya juga nada c .
4.praktekkan cari melodi
Setelah kita tahu titik notnya, baru kita cari melodi dari lagu2 yang kita dengar di tape recorder,carilah lagu2 yang melodinya lamban atau lagu slow,tapi sebelumnya kita harus tahu kunci lagu tsb.setelah itu gunakan felling kita dengan menirukan melodi lagu tsb.
5.mengiringi lagu di tape recorder
Sebelum kita mengiringi musik,setel dulu kunci kita dengan lagu di tape.caranya:jika di musik kuncinya (C) ,cocokkan dengan titik notnya di (C),kalau belum cocok seteli lagi hingga cocok.setelah pas barulah kita iringi musik tsb.
6.bermain bareng temen
Nah disinilah praktek sesungguhnya,ajaklah beberapa teman untuk main bersama.tapi setelan gitarnya harus sama,cobalah lagu yang sudah kita hafal kunci dan melodinya untuk kita praktekkan,usahakan teman anda juga menguasai kunci lagu tsb.jadi ndk tulalit.mainkan berulang2 dan perbaiki kesalahan2 yang kita buat.
7.main di studio
Setelah berbagai praktek2 yang kita lakukan sendiri atau sama teman dan sudah menguasai bebera aransemen lagu barulah kita praktekkan di studio,tidak usah harus bagus yang penting mencoba.
Tapi yang terpenting dalam belajar gitar itu adalah niat,bukan bakat,karena bakat akan menyusul kemudian.
Tips2 dan teknik diatas merupakan pengalaman pribadi saya,yang sudah saya praktekkan sebelumnya,karena saya belajar gitar secara otodidak dengan sharing beberapa teman.jadi jangan malas untuk belajar siapa tahu kelak anda menjadi gitaris terkenal macam,slash,santana,atau kayak saya....he...he.
Ok selamat mencoba teknik-teknik dari saya ,semog berguna bagi anda.

Sabtu, 23 Januari 2010

ADY SUBARKAH



Ini dia si balita ajaib yang kemampuan daya ingatnya di atas rata2 balita pada umumnya,ya namanya ady subarkah, lahir di desa yang saya cintai ini pada tanggal 1 aprl 2007.
Kemampuan daya ingatnya luar biasa,bayangkan waktu berumur 1,5 tahun dia sudah dapat bicara layaknya anak umur 5 tahun. bahkan mampu menghapal hampir semua lagu anak2 yang kita kenal misal: pelangi2,balonku,dan sebagainya.
Saat menginjak umur 2,5 tahun,kemampuanya semakin bertambah.gaya bicaranya udah kayak anak umur 7 tahun,tapi lagu2 yang dihapalnya bukan lagu anak2 tapi lagu2 band semacam wali,ungu,atau band2 yang laen. Ya kalau saya boleh ady itu merupakan salah satu bayi jenius indonesia

Minggu, 17 Januari 2010

MISTERI KAMPUNG PENGKOK


Kampung yang terletak di rt.1 rw.3 ini adalah kampung pertama setelah masuk di gapura patung lele di desa wonosari.Tak ada yang aneh dengan kampung ini,namun banyak keanehan2 yang terjadi di sini yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat.dari banyaknya kejadian2 aneh yang terjadi akan saya uraikan satu persatu. 1.waktu pengerukan kali irigasi menggunakan kapal keruk di belakang desa,karena kebetulan pengerukannya melewati daerah pengkok ,aneh bin aneh beggo yang terlihat kokoh tiba2 lepas dari mesinnya seperti ada yang menarik beggo tsb waktu melakukan pengerukan.anehnya lagi yang mengemudikan mesin beggo tsb mendadak sakit dan akhirnya meninggal.
2.saat pengecoran jalan kampung menggunakan mesin molen ,mesin tsb mendadak mati, padahal tidak ada kerusakan,bahkan montir dibuat frustasi.selang beberapa jam ada seorang nenek yang menasehati untuk membuat bubur merah untuk selamatan,setelah membaca alfatihah molen tsb di hidupkan, anehnya langsung hidup tanpa ada masalah lagi.
3.pernah ada seorang pendatang yang mengambil ganggang di pengkok tiba2 meninggal tanpa sebab,yang katannya menyepelekan karena tidak meminum air pemberian kuncen pengkok.
4.saat seorang warga menggelar hajatan sunat,karena waktu selamatan tidak mengundang keturunan asli kampung pengkok ,tenda yang sudah didirikan tiba2 ambruk di terjang puting beliung,anehnya tak ada mendung tak ada hujan juga anak yang di sunat sakit parah,tapi sembuh setelah di sembuhkan tetua setempat.
Sebenarnya masih banyak kejadian2 aneh lainnya.dari kematian2 yang tiba2 ditempat,atau sakit parah yang sembuh lantaran minum air putih dan tanah dari situ.tapi yang pasti apabila kita berada dikampung pengkok,turuti nasehat warga kampung,kalau bisa ucapkan salam,bila kita bekerja di dekat area pengkok usahakan untuk meminta minum dari warga asli pengkok.
Sekian informasi dari saya ,semoga kejadian2 aneh diatas yang sudah saya uraikan,bisa menjadi pengetahuan baru .tapi kejadian2 aneh tsb tak menjadikan kita musyrik kepada allah swt.

Rabu, 13 Januari 2010

SEPUTAR DESA WONOSARI


Desa yang dahulu miskin dan tertinggal kini menjadi desa yang maju dan populer di kabupaten demak. yang dimaksud maju disini adalah,maju dari segi pendidikan,perekonomian,dan pembangunan. dari segi pendidikan:kini desa yang di huni +-(3000)jiwa ini,setiap tahunnya lebih dari 20 anak yang melanjutkan ke smu dan sekitar 5 anak ke perguruan tinggi, di bandingkan pada tahun 2000 kebawah yang hanya 1 atau 2 orang saja. dari segi perekonomian:kalau pada th 1990 rata2 penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh tani,maka sekarang penduduknya banyak sebagai peternak dan berdagang . dari segi pembangunan:jalan kampung yang sudah di beton,jalan raya yang sudah mulus,dan rumah2 yang sudah terbuat dari bata dan lebih modern. jadi tak salah jika desa ini mengalami perkembangan pesat.jika kita berkunjung ke desa ini,pertama kita akan di sambut gapura patung lele yang bertuliskan SELAMAT DATANG DI DESA WONOSARI DESA SENTRA LELE,seratus kilometer kemudian kita akan disambut kolam lele yang berjajar di sepanjang desa,kalau kita mau kita juga bisa masuk untuk melihat2 dan bertanya2 seputar perikanan lele,yang unik disetiap kolam pinggirnya di tanami buah jambu,jadi disamping memelihara ikan lele juga berkebun pohon jambu. saat memasuki perkampungan kita disuguhkan pemandangan yang asri,karena hampir tiap rumah teras depannya ditanam pohon jambu,jadi tiap rumah terlihat sejuk,emang tidak sekeren teras rumah mewah,namun sedikit menyejukkan.pohon di sini tak hanya untuk hisan, tapi buahnya dijual.disamping meneduhkan juga menghasilkan uang.inilah kepintaran warga setempa dalam menghasilkan rejeki. tapi yang lebih unik adalah kampung yang terkenal dengan sebutan KARANG PANAS ,kampumg yang berada di rt.4 rw.4 dan rt.5 rw.4 ini juga terkenal dengan sebutan gang KELUK(asap) dikarenakan kampung ini hampir setiap warganya berprofesi sebagai pedagang ikan panggangan.tiap sore kampung ini di selimuti kabut asap,tidak heran karena pada waktu sore seluruh warganya memanggang ikan.jadi masing masing rumah menghasilkan asap dan asap2 itu berkumpul membentuk kabut,apalagi sehabis hujan asap tidak naik keatas tapi menyebar membentuk kabut yang menutupi seluruh kampung.namun sebagian warga yang tidak seprofesi juga ikut terkena dampaknya.di samping bernilai materi juga tidak baik bagi kesehatan.namun profesi inilah yang memompa perekonomian desa, disamping perikanan lele.(bersambung)