Kamis, 04 Februari 2010

GITARIS TOP DUNIA (yngwei malmsteen)

YNGWEI MALMSTEEN
Photobucket

Nama Lengkap: Lars Johann
Yngwie Lannerback
Website Resmi: yngwie.org
Tempat/Tgl Lahir: 30 Juni 1963
di Stockholm, Swedia.
Group Band Saat Ini: Yngwie
Malmsteen Band
Group Band Sebelumnya:
Steeler, Alcatrazz,
Pengaruh: Niccolo Paganini,
Jimi Hendrix, Ritchie
Blackmore, J.S.Bach, Antonio
Vivaldi, W.A.Mozart,
Gitar: Fender Stratocaster
Yngwie Malmsteen Signature
Series
Keahlian: Neoclassical,
Alternate Picking, Arpeggio,
dll.
Yngwie Malmsteen
merupakan pelopor yang
melahirkan seluruh gitaris
shredder yang kami tampilkan
di website ini. Setelah Eddie
Van Halen (Van Halen)
pertama kali membawakan
tembang “Eruption” pada
tahun 1978 yang
memperkenalkan teknik “two
handed tapping”, Yngwie
meluncurkan album klasik
baroque shred debutnya
“ Rising Force” yang
mengegerkan komunitas gitar
rock, menciptakan standar
baru untuk kecepatan &
keahlian dalam bermain.
Warna “Neo-Classical” yang di
bawahkan Yngwie adalah
berdasarkan struktur
komposisi dari J.S Bach
(1685-1750) dan Niccolo
Paganini (1782-1840).
Setelah itu muncul para gitaris
shredder yang menghasilkan
sekian banyak album yang
sukses. Hampir setiap minggu
muncul gitaris baru yang
mengklaim dirinya sebagai
gitaris baru yang paling cepat
di dunia. Sebagai contoh: Paul
Gilbert, Marty Friedman, Jason
Becker, Richie Kotzen, Vinnie
Moore, Tony Macalpine, Greg
Howe, dll. Tidak bisa
dipungkiri lagi bahwa Yngwie
merupakan pahlawan gitar
yang patut diacungi jempol.
Pernikahan ayah Yngwie
(seorang kapten tentara) dan
ibunya (Rigmor - seniman)
diakhiri dengan penceraian
tidak lama setelah Yngwie
lahir. Di samping itu Yngwie
juga memiliki seorang kakak
perempuan bernama Ann
Louise dan kakak lelaki Bjorn.
Yngwie terlahir sebagai anak
bungsu yang liar, tidak bisa
diatur dan ceria.
Pada awalnya Yngwie
mencoba untuk mempelajari
piano dan trumpet tetapi ia
tidak dapat menguasai alat
musik tersebut. Acoustic
guitar (gitar bolong) yang
dibeli oleh ibunya pada waktu
dia berusia 5 tahun juga tidak
disentuh Yngwie dan dibiarkan
bergelantung di dinding.
Sampai akhirnya pada tgl 18
September 1970, Yngwie
melihat sebuah acara spesial
mengenai meninggalnya Jimi
Hendrix. Di situ Yngwie yang
masih 17 tahun tsb
menyaksikan bagaimana Jimi
Hendrix menghasilkan bunyi
feedback guitar dan
membakar gitarnya di depan
penonton. Pada hari wafatnya
Jimi Hendrix tsb lahirlah
permainan gitar Yngwie.
Yngwie yang penasaran
tersebut kemudian membeli
sebuah Fender Stratocaster
murah, mencoba memainkan
tembangnya Deep Purple dan
menghabiskan banyak waktu
untuk mengetahui rahasia dari
alat instrumen dan musiknya
sendiri. Kekaguman Yngwie
terhadap Ritchie Blackmore
(gitaris Deep Purple) yang
dipengaruhi oleh musik klasik
dan kekaguman terhadap
kakak perempuannya yang
sering memainkan komposisi
Bach, Vivaldi, Beethoven, dan
Mozart, memberikan ide
kepada Yngwie untuk
menggabungkan musik klasik
tersebut dengan musik rock.
Yngwie terus bermain
seharian penuh sampai
tidurpun dia masih tetap
bersama gitarnya.
Pada usia 10 tahun, Yngwie
menggunakan nama kecil dari
ibunya “Malmsteen”,
mengfokuskan seluruh energi
dia dan berhenti bersekolah.
Di sekolah Yngwie dikenal
sebagai pembuat onar dan
sering berantem, tetapi pintar
dalam pelajaran bahasa
Inggris dan seni. Ibunya yang
menyadari bakat musiknya
yang unik, mengizinkan
Yngwie tinggal di rumah
dengan rekaman dan gitarnya.
Setelah menyaksikan violinis
Gideon Kremer membawakan
komposisi Paganini: 24
Caprices di televisi, Yngwie
akhirnya mengetahui
bagaimana cara mengawinkan
musik klasik dengan skill
permainan dan karismanya.
Yngwie dan beberapa
temannya merekam 3 lagu
demo dan dikirim ke studio
rekaman CBS Swedia, tetapi
rekaman tersebut tidak
pernah digubris atau
diedarkan. Oleh karena
frustasinya, Yngwie menyadari
bahwa dia harus
meninggalkan Swedia dan
mulai mengirimkan demo
rekaman dia ke berbagai
studio rekaman di luar negeri.
Salah satu dari demo tape
Yngwie ternyata jatuh ke
tangan konstributor Guitar
Player dan pemilik Shrapnel
Records: Mike Varney.
Akhirnya Yngwie mendapat
undangan ke Los Angeles
untuk bergabung dengan band
terbaru Shrapnel: “Steeler”
dan seterusnya yang disebut
sebagai sejarahnya. Pada
bulan February 1983 Yngwie
berangkat dari Swedia ke Los
Angeles dengan bekal
keahlian dan gaya permainan
barunya.
Selanjutnya permainan Yngwie
dikenal dunia dengan
permainannya yang sangat
cepat di intro lagu “Hot On
Your Heels”. Yngwie
kemudian pindah ke group
band Alcatrazz, sebuah band
yang bergaya “Rainbow” dan
didirikan oleh penyanyi
Graham Bonnett. Walaupun
telah bergabung dengan
Alcatrazz yang menampilkan
sekian banyak solo hebat di
lagu “Kree Nakoorie”, “Jet to
Jet,” dan “Hiroshima Mon
Amour”, Yngwie masih
merasa terlalu dibatasi oleh
band itu sendiri. Akhirnya
Yngwie berpikir bahwa hanya
album sololah yang menjadi
solusi terbaik.
Album solo pertama Yngwie:
Rising Force (kini dinobatkan
sebagai kitab musik rock Neo-
Classical) berhasil memasuki
nomor 60 di tangga Billboard
charts untuk musik
instrumental gitar tanpa
berbau komersil. Album ini
juga memenangkan nominasi
Grammy untuk Instrumental
Rock Terbaik. Tidak lama
kemudian Yngwie terpilih
sebagai Gitaris Pendatang
Baru Terbaik di berbagai
majalah dan media, Gitaris
Terbaik Tahun Itu, dan Rising
Force menjadi Album Terbaik
untuk tahun itu juga.
Pada 22 June 1987 mendekati
ultah Yngwie yang ke-24,
Yngwie mengalami
kecelakaan dengan mobil
Jaguarnya yang
mengakibatkan dia koma
hampir seminggu.
Penyumbatan darah pada otak
Yngwie juga menyebabkan
tangan kanannya tidak
berfungsi. Karena takut akan
karirnya yang akan berakhir
itu, Yngwie dengan susah
payah mengikuti terapi untuk
memulihkan kembali tangan
kanannya. Setelah itu Yngwie
mendapat cobaan lagi dari
kematian ibunya di Swedia
akibat penyakit kanker yang
menghabiskan banyak biaya
medical. Jika Yngwie orang
lain, mungkin sudah menyerah
dengan nasib seperti itu,
tetapi Yngwie justru berubah
dan kembali ke musiknya
dengan semangat tinggi.
Setelah itu Yngwie
meluncurkan album yang laris
manis seperti Odyssey,
Eclipse, Fire & Ice, Seventh
Sign, I Can ’t Wait, Magnum
Opus, Inspiration, Facing the
Animal, Alchemy, War To End
All Wars dan akhirnya Yngwie
berhasil mewujudkan cita-
citanya untuk bermain
bersama sebuah Orkestra
penuh di salah satu album
terbarunya: Concerto Suite for
Electric Guitar and Orchestra
in Eb minor, Op. 1 (tahun
1998).
Ketika merelease albumnya
Eclipse (1990), Yngwie sempat
tour dan membuat konser
yang sukses di Indonesia
(Jakarta, Solo, & Surabaya).
Rencananya pada bulan July
2001 ini Yngwie juga akan
konser kembali di Indonesia,
namun dibatalkan karena
pemerintah USA & istrinya
menasehati Yngwie akan
keamanan politik di Indonesia.
Padahal tiket Yngwie sudah
sempat laku keras di
Indonesia, penggemar Yngwie
di Indonesia boleh kecewa.
Kapan lagi Yngwie akan
konser di Indonesia apabila
keadaan politik Indonesia
masih seperti ini?
Album-album berikutnya
adalah Attack!! yang memuat
nomor hits instrumental
Baroque & Roll. Pada tahun
2003, Yngwie diajak bergabung
dalam formasi G3 bersama Joe
Satriani dan Steve Vai yang
menelurkan 1 album dan 1
video. Setelah selesai tur
bersama G3, ia
merampungkan album
terbarunya Unleash The Fury.
Album tersebut direlease
diawal taun 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar